Minggu, 22 Februari 2009

TES & TEKNOLOGI - HD vs Blue Ray

TES & TEKNOLOGI - HD vs Blue Ray Print E-mail
Thursday, 31 July 2008
Kerapatan data
Baik Blu-ray maupun HD-DVD menggunakan standar encoding video (MPEG-2, MPEG-4, VC1 dan lainnya) serta standar audio Dolby, DTS, dan lainnya. Film juga di-encode pada ukuran dan frame yang setara, yakni 1920 dan 1080 dengan 24 frame per second (fps). Kedua format ini juga seragam dalam memakai panjang gelombang laser biru 405 nm. Keduanya akan mengecilkan gambar ke 720p (resolusi 1280x720) dan mengonversi ke atas untuk frame rate TV yang mensyaratkan tampilan 30 fps atau 60 fps.
Lantas di mana perbedaannya? Terletak pada ukuran aperture (lubang bidik) dari lensa yang dipakai untuk memfokuskan laser dan ketebalan permukaan disk. Blu-ray mampu memfokuskan sinar laser secara lebih pendek yang memungkinkan disk menyimpan data lebih rapat. Inilah yang menjadikan Bluray mampu melahap 25 GB untuk single layer dan 50 GB untuk dual layer. Bandingkan dengan HD-DVD yang hanya 15 GB dan 30 MB pada single dan dual layer.

Kualitas gambar
Masih terkait dengan kerapatan data, kualitas gambar juga tak lepas dari kapasitas kedua format tersebut. Dengan perbedaan kemampuan penyimpanan, kemungkinan diturunkannya kualitas gambar film terkadang tidak bisa dihindari. Setiap format kompresi mengharuskan studio film tarik menarik antara kualitas gambar dan me­ngecilkan ukuran data. Pilihannya, mereka bisa meng-encode film berkualitas tinggi, tetapi lebih rakus ruang penyimpanan atau menurunkan kualitas gambar film demi menghemat kebutuhan ruang penyimpanan. Namun, bukan berarti gambar dibikin kecil demi ruang penyimpanan (tetap pada ukuran dan frame rate seperti di atas), melainkan menurunkan “respons frekuensi” dari pixel. Jika diumpamakan, Anda membeli dua film yang sama, salah satunya film berkualitas tinggi dan lainnya film berkualitas pas-pasan. Ukuran gambarnya tetap setara, tetapi Anda melihat salah satu film lebih enak ditonton.
Jika studio film akan merekam de­ngan kualitas tinggi dan filmnya berdurasi panjang, bisa jadi ruang disk yang tersisa tidak mencukupi untuk materi tambahan seperti film yang akan datang atau lainnya. Bagi Blu-ray, ini tidak jadi soal karena ia mengantongi kapasitas yang lebih besar. Namun bagi HD-DVD, hal ini bisa menjadi masalah. Studio film harus memilih apakah mengurangi kualitas gambar atau menambahkan disk kedua agar semua semua materi film masuk (akan berdampak naiknya harga eceran).

Mengapa ada dua format
Tentunya sebagai konsumen, kita meng­inginkan hanya satu format saja yang ditentukan. Bagi studio film, kondisi ini juga akan merepotkan karena mereka harus memilih, apakah filmnya memakai Blu-ray atau HD-DVD. Sebagai konsumen, jika tidak memiliki kedua pemutar disk berdefinisi tinggi tersebut tentu akan sangat terkungkung saat akan membeli film.
Namun bagi produsen Blu-ray dan HD-DVD, lahirnya kedua format yang berseteru ini tak lain karena faktor uang. Jika setiap lisensi dari format milik mereka terjual, keuntungan besar akan mereka dapatkan.
Bit rate
Maksimal bit rate Blu-ray adalah 48 Mbit/detik, sementara HD-DVD terbatas pada angka 30,24 Mbit/detik. Semakin cepat bit rate, mengindikasikan seberapa tajam dan mulus gambar yang ditampilkan atau sua­ra yang menggelegar. Jika Anda memiliki film dengan bit rate yang rendah, gambarnya akan kurang mulus. Memang gambar HD-DVD tidak bisa dibilang jelek, tetapi Blu-ray lebih berpotensi dalam menggenjot kualitas gambar yang lebih tajam dan suara lebih bergemuruh.
Dukungan studio film
Dunia hiburan memang pasar terbesar sekaligus kunci bisnis bagi kedua format berdefinisi tinggi ini. Sampai awal 2008 ini, masih ada 3 studio film tersisa yang mendukung HD-DVD, yakni Paramount, Universal, dan Warner Bros yang merilis dalam kedua format. Namun, saat Warner Bros memutuskan hanya merilis film dalam format Blu-ray, inilah kunci berakhirnya perang ini. Dan yang terakhir, Toshiba sebagai dedengkot HD-DVD pun memutuskan untuk menghentikan produksi dan pengembangan HD-DVD pada 19 Februari 2008 lalu.
Source: CHIP 03/2008
Author: Catur, Penulis@CHIP.co.idPenulis@CHIP.co.idThis e-mail address is being protected from spam bots, you need JavaScript enabled to view it


Teknologi Baru, Blue Ray Disc (BRD) dan Fluorescent Disc (FM Disc)

Teknologi Baru, Blue Ray Disc (BRD) dan Fluorescent Disc (FM Disc)

Kontribusi dari erfanGila
Thursday, 09 October 2008
Kalau selama ini kita sudah familiar dengan Compact Disc (CD) dan Double Layer Video Disc (DVD), maka sekarang
kita dihadapkan dengan dua perkembangan teknologi terbaru dari kedua media tersebut.
Beberapa saat yang lalu kita sudah dihebohkan munculnya Blue Ray yang konon akan menggantikan DVD dan CD
dengan kapasitas penyimpanannya mencapai 50GB. Sungguh merupakan media penyimpanan yang sangat besar jika
dibandingkan dengan DVD yang hanya mampu menyimpan 17.5 GB data saja.
Teknologi Blue Ray menggunakan laser biru dengan menggunakan panjang gelombang 405 nm, sedangkan CD dan
DVD menggunakan laser merah, dengan panjang gelombang 780 nm untuk CD, serta 635-650 nm untuk DVD. Blue
Ray menggunakan 1 sampai 2 layer setiap kepingnya, yang tiap layernya mampu menampung 25 GB data, sehingga
maksimum kapasitasnya adalah 50 GB. Pada CD hanya memiliki satu layer saja yang hanya mampu menyimpan 650-
700 MB data, sedangkan DVD memiliki 2 layer. Blue Ray mempunyai kecepatan akses 36 MB/s, lebih cepat
dibandingkan CD yang hanya 1,2 MB/s dan DVD dengan 11 MB/s. Teknologi Blue Ray sudah diimplementasikan pada
Sony Playstation 3, untuk pemakaian pada PC, disc serta playernya dijual terpisah.
Belum sempat familiar dengan Blue Ray sekarang kita sudah diberikan pilihan baru untuk media penyimpanan, yaitu
Fluorescent Multilayer Disc (FM Disc). Teknologi ini awalnya dikembangkan oleh Constellation 3D, sebuah perusahaan
yang bermarkas di AS yang memiliki laboraturium di Israel dan Rusia.
FM Disc sendiri merupakan perkembangan atas penemuan seorang kimiawan Rusia beberapa waktu sebelumnya.
yaitu sebuah bahan organis yang bernama “stable photocrome”, sebuah bahan bila terkena sinar laser
dapat memancarkan cahaya Fluoroscent.
Salah satu perbedaan mendasar adalah bila CD dan DVD permukaannya tergores, data akan sulit dibaca, sedangkan
pada FM Disc hal tersebut tidak terjadi. Isinya akan tetap terbaca meskipun permukaannya tergores atau kotor. Karena
sifat cahaya pada FM Disc bersifat incoherent berbeda dengan CD dan DVD yang bersifat coherent.
Dari segi bentuk, FM Disc memiliki bentuk seukuran dengan CD, DVD, dan Blue Ray Disc (BSD) tetapi transparan,
tidak terdapat lapisan mengkilap seperi generasi sebelumnya. FM Disc memiliki lebih banyak layer, yaitu untuk
kapasitas 50 GB diperlukan 12 layer dengan kecepatan akses yang sangat cepat mencapai 1 GB/s.
Untuk tahap awal, teknologi FM Disc masih menggunakan laser merah yang hanya mampu menampung sekitar 140
GB data. Dan untuk tahap berikutnya akan menggunakan laser biru dengan panjang gelombang 480 nm, dengan
kapasitas mencapai 10 TB (Tera Byte). Sungguh merupakan kapasitas yang sangat luar biasa besar.
Kehadiran teknologi baru ini (Blue Ray dan FM Disc) tertunya tidak akan langsung menggusur teknologi yang sudah
ada sebelumnya. Hal ini tentunya akan membutuhkan proses yang lama, dapat kita lihat saja sampai sekarang masih
ada yang mengunakan Disket. Namun sekarang setidaknya kita memilki banyak pilihan dalam memilih media
penyimpanan yang kita butuhkan.
dimensi|dipanegara manajemen study|mulia baktimu|stmik dipanegara
http:/

Teknologi Baru, Blue Ray Disc (BRD) dan Fluorescent Disc (FM Disc)

Teknologi Baru, Blue Ray Disc (BRD) dan Fluorescent Disc (FM Disc)

Kontribusi dari erfanGila
Thursday, 09 October 2008
Kalau selama ini kita sudah familiar dengan Compact Disc (CD) dan Double Layer Video Disc (DVD), maka sekarang
kita dihadapkan dengan dua perkembangan teknologi terbaru dari kedua media tersebut.
Beberapa saat yang lalu kita sudah dihebohkan munculnya Blue Ray yang konon akan menggantikan DVD dan CD
dengan kapasitas penyimpanannya mencapai 50GB. Sungguh merupakan media penyimpanan yang sangat besar jika
dibandingkan dengan DVD yang hanya mampu menyimpan 17.5 GB data saja.
Teknologi Blue Ray menggunakan laser biru dengan menggunakan panjang gelombang 405 nm, sedangkan CD dan
DVD menggunakan laser merah, dengan panjang gelombang 780 nm untuk CD, serta 635-650 nm untuk DVD. Blue
Ray menggunakan 1 sampai 2 layer setiap kepingnya, yang tiap layernya mampu menampung 25 GB data, sehingga
maksimum kapasitasnya adalah 50 GB. Pada CD hanya memiliki satu layer saja yang hanya mampu menyimpan 650-
700 MB data, sedangkan DVD memiliki 2 layer. Blue Ray mempunyai kecepatan akses 36 MB/s, lebih cepat
dibandingkan CD yang hanya 1,2 MB/s dan DVD dengan 11 MB/s. Teknologi Blue Ray sudah diimplementasikan pada
Sony Playstation 3, untuk pemakaian pada PC, disc serta playernya dijual terpisah.
Belum sempat familiar dengan Blue Ray sekarang kita sudah diberikan pilihan baru untuk media penyimpanan, yaitu
Fluorescent Multilayer Disc (FM Disc). Teknologi ini awalnya dikembangkan oleh Constellation 3D, sebuah perusahaan
yang bermarkas di AS yang memiliki laboraturium di Israel dan Rusia.
FM Disc sendiri merupakan perkembangan atas penemuan seorang kimiawan Rusia beberapa waktu sebelumnya.
yaitu sebuah bahan organis yang bernama “stable photocrome”, sebuah bahan bila terkena sinar laser
dapat memancarkan cahaya Fluoroscent.
Salah satu perbedaan mendasar adalah bila CD dan DVD permukaannya tergores, data akan sulit dibaca, sedangkan
pada FM Disc hal tersebut tidak terjadi. Isinya akan tetap terbaca meskipun permukaannya tergores atau kotor. Karena
sifat cahaya pada FM Disc bersifat incoherent berbeda dengan CD dan DVD yang bersifat coherent.
Dari segi bentuk, FM Disc memiliki bentuk seukuran dengan CD, DVD, dan Blue Ray Disc (BSD) tetapi transparan,
tidak terdapat lapisan mengkilap seperi generasi sebelumnya. FM Disc memiliki lebih banyak layer, yaitu untuk
kapasitas 50 GB diperlukan 12 layer dengan kecepatan akses yang sangat cepat mencapai 1 GB/s.
Untuk tahap awal, teknologi FM Disc masih menggunakan laser merah yang hanya mampu menampung sekitar 140
GB data. Dan untuk tahap berikutnya akan menggunakan laser biru dengan panjang gelombang 480 nm, dengan
kapasitas mencapai 10 TB (Tera Byte). Sungguh merupakan kapasitas yang sangat luar biasa besar.
Kehadiran teknologi baru ini (Blue Ray dan FM Disc) tertunya tidak akan langsung menggusur teknologi yang sudah
ada sebelumnya. Hal ini tentunya akan membutuhkan proses yang lama, dapat kita lihat saja sampai sekarang masih
ada yang mengunakan Disket. Namun sekarang setidaknya kita memilki banyak pilihan dalam memilih media
penyimpanan yang kita butuhkan.
dimensi|dipanegara manajemen study|mulia baktimu|stmik dipanegara
http:/